Peraturan IPAL Rumah Sakit dalam Kegiatan Operasionalnya

Dalam proses pengolahan air limbah menggunakan IPAL, terdapat peraturan IPAL rumah sakit yang perlu diperhatikan. Peraturan tersebut berhubungan langsung dengan bagaimana cara pengoperasian IPAL dengan benar agar mendapatkan hasil penyaringan air limbah yang baik sampai bagaimana peraturan dalam perawatan IPAL.

peraturan ipal rumah sakit
  1. Pengoperasian IPAL.
    Tahap pertama yang harus dilakukan dari pengoperasian IPAL ini adalah mengisi reactor biofilter dengan air bersih secara penuh dan memastikan bahwa seluruh peralatan mekanik maupun elektrik telah berjalan dengan baik untuk mencegah kendala masuk ketika proses penguraian air limbah.

    Kedua, mengalirkan air limbah yang berasal dari kegiatan rumah sakit menuju bak penampungan atau bak ekualisasi. Bak ini telah dilengkapi dengan pompa air limbah yang secara otomatis bekerja menggunakan  radar atau pelampung air. Fungsi dari pompa air ini adalah untuk memompa air limbah menuju reactor biofilter ketika air limbah melampaui batas level minimum.

    Ketiga, mengatur posisi bukaan valve by pass yang akan membantu pengaturan debit pompa air limbah sesuai dengan kapasitas IPAL. Selanjutnya pengaturan debit air limbah sesuai dengan kapasitas IPAL juga dilakukan dengan cara mengatur debit Q1 menggunakan cara manual. Ketika pertama kali IPAL beroperasi, harus dapat dipastikan bahwa reactor biofilter sudah terisi penuh dengan air bersih.

    Keempat, perlu dilakukan proses aerasi (penambahan oksigen ke dalam air menggunakan cara melewatkan gelembung udara ke dalam air) dan proses sirkulasi air yang  berasal dari bak pengendapan akhir menuju bak pengendapan awal yang berada di dalam  reaktor aerob.

    Kelima, berhubungan dengan proses pengembangbiakkan mikroba dapat dilakukan menggunakan cara alami, sebab di dalam air limbah terkadang sudah terdapat mikroorganisme yang dapat membantu proses penguraian polutan dari dalam air limbah. Atau pengembangbiakan juga dapat dilakukan dengan menggunakan cara seeding dengan memberkan benih mikroorganisme yang siap berkembang biak.

    Keenam, proses pengoperasian IPAL yang dilakukan menggunakan cara alami kemungkinan mikroorganisme di dalamnya akan berkembang biak dalam kurun waktu 1-2 minggu. Namun jika dalam pengoperasian dilakukan menggunakan cara memberikan benih mikroba, maka kemungkinan mikroorganisme akan berkembang biak dalam kurun waktu sekitar 1 minggu.

    Terakhir, ada proses disinfeksi atau pembunuhan kuman yang mungkin masih tersisa di dalam air olahan IPAL. Proses disinfeksi ini dilakukan dengan cara memberikan khlor tablet ke dalam khlorinator, jika khlor telah habis maka diharapkan segera diisi kembali dengan yang baru.

  2. Pengoperasian Blower Udara.
    Blower udara merupakan bagian dari IPAL, biasanya dalam satu IPAL ada dua buah blower udara. Dioperasikan dengan terus menerus blower udara ini dijalankan bergantian satu persatu agar ada jeda waktu untuk istirahat, sehingga dapat hidup lebih lama dalam membantu sistem kerja IPAL.

  3. Pengoperasian Pipa Air Limbah Dan Pompa Sirkulasi.
    IPAL dilengkapi dengan dua buah pompa air limbah yang digunakan secara bergantian dan dua buah pompa sirkulasi (pompa celup) yang beroperasi secara terus menerus. Pompa air limbah ini berfungsi untuk membantu jika air limbah melampaui batas maksimum di dalam bak ekualisasi.

  4. Perawatan IPAL.
    Perawatan pada IPAL merupakan hal yang perlu diperhatikan juga, sekalipun IPAL berasal dari kontraktor IPAL rumah sakit yang berkualitas, tetap saja harus ada perawatan secara rutin. Perawatan IPAL ini tidaklah rumit, cukup memperhatikan kebersihan IPAL dan perawatan dilakukan setia satu minggu sekali.

Leave a Comment